Shila Sawangan adalah sebuah perumahan di daerah Depok, Jawa Barat. Perumahan ini menjadi primadona beberapa waktu lalu karena menawarkan hunian dengan harga terjangkau dan lokasi strategis. Namun, pada perjalanannya ini Shila Sawangan dilanda permasalahan yang membuat para penghuninya resah.
Agar semakin jelas, apakah isu shila sawangan bermasalah sudah selesai atau tidak? simak artikelnya berikut ini!
Permasalahan yang terjadi di Shila Sawangan di antaranya adalah:
- Isu sengketa lahan: rumor terkait sengketa lahan berlangsung selama bertahun-tahun, dan membuat para penghuni pun resah terkait kepemilikan lahan huniannya.
Permasalahan-permasalahan tersebut telah membuat para penghuni Shila Sawangan merasa dirugikan. Mereka pun semakin bingung terkait hak milik hunian yang telah mereka miliki.
Permasalahan di Shila Sawangan
Isu Sengketa Lahan
Kasus Shila Sawangan berawal dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok yang menerbitkan surat Hak Guna Bangunan (HGB) untuk PT Pakuan Tbk. Mohammad Idris selaku Walikota Depok juga mengumumkan akan memanfaatkan sebagian kecil lahan berizin itu untuk membangun Alun Alun Kota Depok Wilayah Barat seluas 3 hektar.Di sisi lain, sudah ada penerbitan Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria (SK-Kinag) kepada pemilik tanah atas nama Ida Farida untuk lokasi yang sama.
Kisruh pemanfaatan lahan tersebut kemudian membuat Ida Farida berinisiatif mengajukan diri sebagai penggugat dalam sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung, Jawa Barat. Keputusan itu disambut baik oleh pengembang Shila Sawangan agar kasus yang carut-marut lekas mendapatkan solusi tanpa berdampak buruk bagi para pemilik hunian di lokasi tersebut.
Dampak dari Permasalahan
Permasalahan-permasalahan yang terjadi di Shila Sawangan telah memberikan dampak yang signifikan bagi para penghuninya. Dampak tersebut di antaranya adalah:
- Ketidaknyamanan dan stres: Keamanan yang belum terjamin membuat para penghuni merasa tidak nyaman dan stres. Mereka selalu merasa khawatir akan keselamatan diri dan harta benda mereka.
- Kejelasan Status Kepemilikan: Karena adanya rumor shila sawangan bermasalah, para penghuni menjadi kebingungan terkiat kepemilikan lahan yang telah dibeli.
Upaya untuk Solusi
Para penghuni Shila Sawangan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
Kasus sengketa lahan Shila Sawangan yang berlangsung selama bertahun-tahun akhirnya menemui titik terang dalam tahap kasasi. Surat Pemberitahuan Amar Kasasi Perkara Nomor: 519 K/TUN/2022/ Jo. No. 81/B/2022/PT.TUN.JKT Jo. No. 101/G/2021/PTUN.BDG menolak permohonan kasasi yang diajukan Ida Farida selaku pihak pemohon sekaligus menghukumnya untuk membayar biaya perkara pada tingkat tersebut.
Putusan kasasi itu tentu membuat para pemilik rumah di Shila Sawangan, Depok tak perlu lagi resah dengan status kepemilikan tanah yang kini dinyatakan legal. Di samping itu, isu tentang Shila Sawangan bermasalah juga tak menyurutkan pengembangnya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemilik rumah. Proses pembangunan fasilitas maupun serah terima unit tetap berlangsung lancar tanpa hambatan apa pun.
Penutup
Dengan demikian, kepemilikan tanah maupun bangunan di Shila Sawangan berstatus legal tanpa terlibat sengketa apa pun.
Apa yang membiat Shila Sawangan begitu populer ternyata selain lokasi yang strategis, hunian ini juga didukung dua akses jalan utama, yaitu Jalan Raya Bojong Sari dan Jalan Raya Muchtar.
Keunggulan tersebut membuat masyarakat yang bermukim di Shila Sawangan dapat menyingkat waktu perjalanan dari dan ke wilayah Jabodetabek lainnya.
Ketersediaan jalan utama bukan satu-satunya keunggulan yang dimiliki Shila Sawangan. Lebih dari itu, kawasan tempat tinggal strategis tersebut juga gampang diakses melalui beberapa jalur tol, seperti Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2), Cinere Jagorawi (Cijago), dan Depok Antasari (Desari).
